Sebelum memulai, Saya ingin sedikit menerangkan tentang hosting. Umumnya ada 3 jenis yang sering ditawarkan penyedia jasa hosting, yaitu shared hosting, VPS, dan Dedicated.
Shared hosting seperti namanya artinya berbagi, Memiliki harga sewa yang termurah ketimbang VPS apalagi Dedicated server. Namun salah satu kekurangan dari shared hosting adalah kita sangat dibatasi dalam pemanfaatan resourcenya, User juga tidak mungkin diberikan akses root penuh(untuk jailed shell memungkinkan-namun tidak semua penyedia hosting berani/ikhlas memberikan) untuk memanage hosting tersebut. Namun Kelebihannya- ya tinggal pakai. Tidak perlu dipusingkan dengan segala macam software update, firewall dan patch security, karena semua sudah diset.
shared hosting bisa di ibaratkan dengan menyewa “kamar” di rumah besar. kita harus patuh dengan seabrek peraturan, karena kita harus berbagi resource dengan penyewa lainnya. terlalu banyak menggunakan resource? pastinya hal ini merugikan user lainnya. Solusinya akun pembuat onar akan di Suspend.
Berikutnya VPS, VPS virtual Private server, Ini sih bukan sewa kamar. Tapi sewa rumah. Jadi bisa bebas menentukan limit resource sendiri. Karena tidak ada yang dirugikan jika kita terlalu over menggunakannya. Kita mendapat akses root untuk menginstall aplikasi yang kita inginkan.
Nah diantara shared hosting dan VPS ada yang namanya NAT VPS. VPS NAT(Network Address Translation) adalah VPS standar dengan akses root penuh, TAPI menggunakan shared IPv4 dan dedicated IPV6. IPv4 ini bisa dibagi pakai dengan pengguna lainnya dengan metode NAT itu tadi, sekedar tahu, dikarenakan IPV4 sudah sangat langka dan harga sewanya sudah melambung tinggi, hal ini adalah salah satu faktor yang membuat harga sewa VPS mahal.
Jadi bisa dibilang dengan harga shared hosting kita bisa mendapat manfaat seperti true VPS. Namun ada kekurangan dari NAT VPS ini, yaitu biasanya kita tidak mendapatkan support apapun dikarenakan dari harga sewanya juga tidak “terlalu menghasilkan” bagi penyedia. Namun ketimbang server nganggur ya kan..
Jika mau sewa NAT VPS kita harus siap oprek sendiri, belajar sendiri, ketemu masalah harus nanya sana sini. Jangan lupa masalah security juga harus diperhitungkan, karena 100% server akan diserang oleh bot jahat/scrapper/port scanner/brute forcer software untuk menemukan celah yang tidak diamankan pemiliknya. dan biasanya kita akan diberikan akses ke XX port dan 1 port tambahan untuk akses SSH nya.
Tapi kembali lagi, kalau pingin belajar memanage true VPS, namun belum berani atau karena harga sewa perbulannya yang lumayan- saran saya, Mulailah dari NAT VPS ini saja, karena harga sangat murah(harga tergantuk spek server tentunya), tapi kalau sekedar belajar bikin VPN pribadi, web proxy, install server game, docker, Nextcloud,monitor situs web dll sangat nikmat rasanya. oh iya, NAT VPS bisa juga bisa dibikin untuk hosting website loh. install cms populer seperti WordPress, Joomla dll oke saja.. Namun karenaNAT VPS tidak mempunyai dedicated IPV4(hanya IPV6 /80), kita harus mengunakan layanan cloudflare.